Kamis, 03 Maret 2011

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM.......

Assalamu’alaikum semuanya ….
Episode perdana ini kita kenalan dulu nih. Namaku Rika, tapi panggil saja aku Ry (baca : ri). Aktivitas sehari-hariku adalah ibu rumah tangga, asli lho…. I’m just a housewife.
Sebelum punya anak, aku terbiasa hidup beraktifitas, terutama yang berhubungan dengan pendidikan. Membuat alat-alat peraga pendidikan, maupun mengembangkan metode pendidikan diluar sekolah untuk anak-anak. Aku lebih sering menjadi pengajar freelance. Karena dengan mengajar freelance , aku bisa menerapkan metode apa saja yang menurutku bisa diterima oleh anak didikku. Aku sangat tidak suka terikat dengan metode yang kaku, yang membuat seseorang terpaku pada satu metode dalam menerima suatu ilmu pengetahuan. Cukup dulu ya, untuk latar belakangku menjadi ibu rumah tangga sejati.
Full Time Mother (FTM)…..
Ini adalah istilah kerennya profesiku sekarang. Aku suka heran juga, kenapa orang suka rada-rada minder kalau ditanya profesi yang satu ini. Biasanya suka menjawab malu2 (ngga jelas?) “aah…saya ‘Cuma’ ibu rumah tangga … “ . Iiiih…geregetan. Don’t You Know it’s a difficult thing to DO ?
Bagaimana tidak, FTM mempunyai jam kerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu … it’s really2 FULL.
Aku sangat tidak setuju dengan sikap “minder yg ngga jelas”, kecuali kalau tujuannya benar-benar ingin bersikap rendah hati . Beda lho sikap “rendah diri (minder)” dengan “rendah hati”.
Kalau minder mah (maaf kalau utk seterusnya sering terdapat tambahan “mah”, maklum sundaaa…), itu bisa diibaratkan “kalah sebelum bertanding”, blom apa2 udah takut duluan. Takut ngga bisssaaaa…. Ah itulah penyakit yang harus dibuang jauh.
TTAappiii…. Kalau “Rendah Hati”, itu mah Bagus atuuuh… Biasanya rendah hati itu justru terlihat dari orang2 yg memang sudah menghasilkan sesuatu. Tapi, masih menganggap hal itu bukan apa2, karena mereka sadar betul, masih banyak hal yang lebih baik dari mereka. Ko jadi ngelantur ….
Balik lagi tentang FTM….
FTM adalah profesi yang sangat mulia. Karena dengan menjadi FTM “yang baik”, kita bisa memanage keluarga dengan baik pula, sehingga terlahir anggota masyarakat yang baik pula. Aku sangat senang dengan profesiku ini. Karena dengan menjadi FTM aku mendapatkan banyak kebahagiaan dalam hidupku. Buatku, kepuasan bathin adalah “income” yang tak ternilai harganya. Apalah gunanya materi yang melimpah jika belahan jiwa kita (suami dan anak-anak) terbengkalai karena kita mengejar materi. Untuk beberapa orang yang sangat luar biasa (wonder woman kalo aku bilang siiyy..), MEMANG ADA loh sosok2 wanita tangguh yang menjadi pengusaha (kecil/besar) tapi juga bisa memanage keluarganya dengan baik. Bukankah Bunda Khodijah RA adalah pengusaha sukses SEKALIGUS Istri dan Ibu yang baik?
Tttaaappiii…itu hal itu sangat suuuliiit … kalau buatku. Maka itu, aku HARUS MEMILIH. Agar segala sesuatunya bisa terkendali.
Jatuh bangunnya aku mengokohkan diri untuk meraih predikat ini sangatlah panjang dan melelahkan. Ya, melelahkan… karena pada awal-awal menjalaninya aku selalu diliputi oleh perasaan tidak puas pada diriku sendiri yang semuanya bermuara dari satu pertanyaan besar : UNTUK APA SEKOLAH TINGGI DAN SERIUS BELAJAR KALAU TOH AKHIRNYA CUMA DIAM DIRUMAH MENGURUSI ANAK DAN SUAMI…
Allah SWT Maha Adil dan Maha Tahu apa-apa yang terbaik buat hamba-Nya. Aku sangat yakin itu. Dan aku harus istiqomah denganapa yang aku jalani ini. Biarlah orang berkata apa … yang penting THIS IS ME NOW ..